Pivot Points merupakan cara perhitungan untuk menentukan area support dan ressisatance. Dia tidak tergolong indikator, namun masih dibilang sebagai cabang analisa teknikal karena sama-sama mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa lalu. Perhatikan rumus berikut ini:
Pivot point = (H + L + C + O)/4
R1 = (2 * P) – L
R2 = P + (H – L)
R3 = H + 2*(P-L)
S1 = (2 * P) – H
S2 = P – (H – L)
S3 = L - 2*(H-P)
Rumus diatas adalah rumus dalam perhitungan Support Ressistance dengan menggunakan pivot points. Yang dimaksud O, H, L, C dan P berturut-turut adalah Open, High, Low, Close dan Pivot pada sebuah grafik candlestick. R dan S adalah Ressistance dan Support. Berbeda dengan sup dan ress menggunakan history harga, pada Pivot, kita dapat menggunakan titik sup dan ress yang berlapis bahkan hingga beberapa kali.
Ok sekarang, bagaimana cara pemakaiannya? Sebenarnya kita sudah membahas bagaimana perilaku harga ketika mendekati titik sup dan res nya. Namun demi kemudahan Anda, berikut kami ringkaskan kegunaan dari Pivot point:
• Bila harga mendekati titik Support, kemungkinan harga akan berbalik kembali ke atas atau jika trend turun terlalu kuat, maka harga justru akan menembusnya dan trend turun akan semakin kuat.
• Jika harga mendekati titik ressistance maka harga akan kembali bergerak turun menjauhi titik resistance, namun jika trend naik terlalu kuat (biasanya karena isu fundamental) maka harga akan tembus titik ressistance untuk kemudian naik lebih jauh lagi.
Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa akurat penggunaan titik support dan ressistance dengan menggunakan pivot point? Hmm… pertanyaan yang sulit. Kunci ke akuratan pivot point berada pengambilan titik High, Low dan Close yang tepat sesuai dengan history yang terjadi. Banyak dari trader memodifikasi sedemikian rupa Pivot mereka sehingga tidak lagi menggunakan H, L, C, dan O pada candle sebelumnya tetapi bisa saja beberapa candle sebelumnya yang diringkas menjadi satu. Trader lainnya memodifikasi rumus pivot sehingga sesuai dengan cara trading mereka.
Sejauh ini Pivot digunakan cukup luas dalam trading sehari-hari. Akurasinya juga cukup lumayan. Kesulitan yang terjadi pada pivot adalah pada pemakaiannya yang acap kali perlu memasukkan rumus ini dan itu. Untuk mempremudah Anda, gunakan Excel dalam menentukan titik P, Sup dan Res sehingga Anda cukup memasukkan angka H, L, C dan O saja.
Satu hal yang perlu diingat, Pivot cukup ampuh ketika harga tidak sedang dipengaruhi berita atau isu-isu fundamental yang kuat. Dalam keadaan berita muncul dan volatilitas harga menjadi tidak rutin tetapi lebih cenderung bergerak karena demmand supply tak beraturan, Pivot menjadi kurang efektif sehingga akan lebih baik untuk beralih kepada perhitungan Sup dan Res secara psikologis bukan secara teknis seperti Pivot Point
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
tarding dengan trendline yang cukup baik akan membuat indiaktor dengan pivot ini bisa kita upayakan dengan baik akan tetapi sebaliknya ketika harga bergerak cukup fluktuatif maka akan sulit juga mendapat SR yang benar, dalam menggunakan indikator yang sesuai dalam trading di octafx tentu disesuaikan dengan kebisaan dalam memanfaatkan time frame dalam trading
BalasHapus